Kebanyakan film atau drama Korea yang populer di negara asalnya bakal laku keras saat di-remake ke versi Indonesia, seperti film Sunyi (2019) dan Miracle in Cell No. 7 (2022). Sayangnya, ini nggak kejadian di film A Business Proposal (2025) yang dibintangi Abidzar Al-Ghifari dan Ariel Tatum.
Film A Business Proposal versi Indonesia yang sudah ditunggu sejak lama justru berakhir kena boikot penonton, buntut kontroversi salah satu pemeran utamanya. Jumlah penonton Business Proposal indonesia di hari kedua penayangannya cuma dapet 6.900 penonton aja. Padahal, drama Koreanya sukses besar di kancah internasional, lho.
Jadi penasaran nggak sih, kira-kira berapa kerugian uang yang harus ditanggung kru dan Falcon Pictures selaku production house-nya, ya?
💡Key Takeaways:
- Boikot Film “A Business Proposal”: Berawal dari pemilihan pemeran yang nggak direstui sebagian netizen hingga para pemeran utama yang dinilai kurang menghargai karya aslinya.
- Dianggap Film yang Gagal: Film A Business Proposal kena aksi cancel culture yang bikin jumlah penonton turun dan pengurangan jadwal tayang di bioskop.
- Penjualan Tiket Bioskop Harus Tinggi:Joko Anwar bilang di akun X-nya, film dengan biaya paling rendah Rp2 Miliar harus menjual minimal 111 ribu tiket bioskop biar bisa balik modal.
Kenapa Film “A Business Proposal” versi Indonesia Diboikot?
Alasan film A Business Proposal diboikot yaitu karena kontroversi Abidzar dan beberapa pemeran utamanya. Kronologinya berawal dari sebagian netizen yang nggak setuju sama pemilihan aktornya. Netizen menganggap beberapa aktor pilihannya kurang merepresentasikan pemeran di drakor Business Proposal.
Netizen makin geram saat Abidzar mengaku di sesi konferensi pers kalau ia nggak menonton versi drama Korea aslinya dengan alasan ingin menciptakan karakternya sendiri yang orisinal. Caitlin dan Ardhito sebagai pemeran utamanya juga mengaku nggak nonton drakor aslinya sampai selesai. Sebagai pemeran dari film remake, pernyataan mereka dianggap nggak menghargai karya asli dan memicu kritik keras dari publik, terutama fans drakor yang merasa kecewa.
Falcon Pictures, rumah produksi film ini, akhir merilis permintaan maaf terbuka lewat Instagram resminya. Mereka menanggapi bahwa keputusan Abidzar bukan bentuk kesombongan, melainkan pendekatan akting yang berbeda. Abidzar juga ikut minta maaf atas kontroversi yang terjadi dan menegaskan bahwa film ini digarap serius oleh tim yang terdiri dari 100 kru dan 20 seniman.
Jumlah Penonton “A Business Proposal” indonesia
Menurut perhitungan Cinepoint, film A Business Proposal baru mendapatkan 24.683 penonton sejak penayangan perdana pada Kamis (6/2/2025) hingga Senin (10/2/2025). Antusiasme publik ke film ini terus menurun, ditandai dengan penurunan jadwal tayang di beberapa bioskop di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan Miracle in Cell No. 7 (2022) yang mencatatkan 159 ribu penonton dan My Sassy Girl (2022) dengan 38.528 di hari pertama, jumlah penonton film A Business Proposal terbilang sangat sedikit, apalagi baru tayang 5 hari.
Estimasi Budget Bikin Film dan Tiket yang Harus Terjual biar Balik Modal
Lewat akun X resminya Joko Anwar, sutradara kondang asal Indonesia itu mengungkap biaya pembuatan sebuah film Indonesia bisa lebih dari Rp30 miliar. Biaya tersebut mencakup biaya produksi hingga promosi.
Berikut rincian budget produksi dan promosi film hingga balik modal yang Joko Anwar tulis di akun X miliknya:
Biaya Produksi:
- Budget mikro: kurang dari Rp3 miliar
- Budget rendah: Rp3 miliar – Rp6 miliar
- Budget menengah: Rp6 miliar – Rp10 miliar
- Budget tinggi: Rp10 miliar – Rp20 miliar
- Budget sangat tinggi: Rp20 miliar – Rp30 miliar
- Budget kelas atas: Rp30 miliar
Biaya Promosi:
- Film budget menengah: Rp1 miliar
- Film budget tinggi: Rp2 miliar
- Film budget tinggi: lebih dari Rp5 miliar
Joko Anwar menyebut, rata-rata pendapatan kotor (gross) buat satu film Indonesia saat ini yaitu jumlah tiket x Rp40 ribu (harga rata-rata tiket bioskop). Namun, Rp40 ribu itu masih dibagi lagi ke berbagai pihak, termasuk bioskop dan pajak. Sehingga, pendapatan bersih yang masuk ke kantong perusahaan film per tiket hanya sekitar Rp18 ribu saja.
Kalau begitu, sebuah film dengan budget paling rendah Rp2 miliar harus bisa menjual lebih dari 111 ribu tiket bioskop agar bisa balik modal untuk biaya produksi dan promosinya.
Kira-kira, Berapa Kerugian Film “A Business Proposal” Indonesia?
Hingga per 13 Februari 2024, belum diketahui berapa biaya kerugian dari film A Business Proposal. Baik kru, artis, maupun production house-nya pun belum buka suara soal hal ini.
Namun, jika rata-rata pendapatan bersih film A Business Proposal adalah Rp18 ribu per tiket bioskop, film ini hanya meraup pendapatan bersih sekitar Rp444.294.000 sejak penayangan perdana. Jika mengacu ke estimasi budget pembuatan film yang dijelaskan oleh Joko Anwar, pemasukan tersebut bahkan belum menutup biaya promosinya.
Cast film “A Business Proposal” Indonesia
Nama cast film A Business Proposal Indonesia nggak sama dengan nama pemeran di drama Koreanya. Berikut daftar pemeran lengkapnya:
- Kang Tae Moo diubah menjadi Utama dan diperankan oleh Abidzar Al Ghifari
- Shin Har Ri diubah menjadi Sari dan diperankan oleh Ariel Tatum
- Jin Young Seo diubah menjadi Yasmin dan diperankan oleh Caitlin Halderman
- Cha Sung Hoon diubah menjadi Satrio dan diperankan oleh Ardhito Pramono
- Bowo diperankan oleh Slamet Rahardjo
- Arif diperankan oleh Yono Bakrie
- Wulan diperankan oleh Astry Obie
- Fitri diperankan oleh Kawai Labiba
- Jarwo diperankan oleh Indro Warkop
- Adi diperankan oleh Yusuf Mahardika
- Yuna diperankan oleh Tyas Callista
- Utama Kecil diperankan oleh Jordan Omar
- Satrio Kecil diperankan oleh Keanu Azka
Sinopsis Film “A Business Proposal” Indonesia
Film A Business Proposal adalah film Indonesia bergenre komedi romantis yang diadaptasi dari webtoon berjudul The Office Blind Date dan drama Korea Business Proposal (2022).
Cerita A Business Proposal versi Indonesia berfokus pada Sari, seorang analis makanan di Bowo Foods, yang setuju menggantikan sahabatnya, Yasmin, dalam kencan buta untuk membantu menghindari tekanan keluarga. Tanpa disadari, cowok yang Sari temui adalah Utama, CEO Bowo Foods yang tegas dan menakutkan.
Utama, yang juga terdesak oleh kakeknya untuk segera menikah, meminta Sari berpura-pura menjadi kekasihnya agar terhindar dari perjodohan. Sari pun terjebak dalam peran ganda: menyembunyikan identitasnya sebagai karyawan, berpura-pura berkencan dengan bosnya, dan berusaha mengatasi masalah keuangannya. Kisah komedi romantis ini penuh dengan kebingungan, kejutan, dan tentu saja, cinta.
Daftar Bioskop yang Masih Menayangkan Film “A Business Proposal” Indonesia
Berdasarkan pemantauan Tuwaga, total ada 64 bioskop di seluruh Indonesia yang masih menayangkan film A Business Proposal hingga Senin (10/2/25).
Buat kamu yang tertarik nonton dan penasaran sama hasil remake-nya, kamu bisa nonton di bioskop berikut ini:
Cinepolis
- Bali: Lippo Mall Kuta, Lippo Plaza Sunset
- Balikpapan: Living Plaza Balikpapan
- Batam: Mal Botania 2
- Jakarta: Senayan Park, The Park Pejaten, Kalibata City Square, Tamini Square
- Ketapang: Citimall Ketapang
- Kupang: Lippo Plaza Kupang
- Manado: Lippo Plaza Manado
- Medan: Plaza Medan Fair
- Pondok Kelapa Town Square
- Semarang: Java Supermall Semarang
- Serang: Mall Of Serang
- Surabaya: City Of Tomorrow
- Tangerang: Maxxbox Lippo Village
XXI
- Bandung: TSM XXI
- Batam: BCS XXI
- Bekasi : MEGA BEKASI XXI
- Bontang: CITIMALL BONTANG XXI
- Denpasar: LEVEL 21 XXI
- Jakarta: KELAPA GADING XXI, PLAZA INDONESIA XXI, PLAZA SENAYAN XXI, PONDOK INDAH 1 XXI, PURI XXI
- Lampung: BOEMI KEDATON XXI, MALKARTINI XXI
- Makassar: STUDIO XXI
- Manado: MEGA MALL XXI
- Medan: HERMES XXI
- Semarang: DP MALL XXI
- Solo: THE PARK XXI
- Surabaya: CIPUTRA WORLD XXI
- Tangerang: BINTARO XCHANGE XXI
- Yogyakarta: EMPIRE XXI
CGV
- BEC Mall
- Bekasi Cyber Park
- Bekasi Trade Center
- BG Junction
- Depok Mall
- Ecoplaza Citra Maja Raya
- Ecoplaza Citraraya Cikupa
- Festive Walk
- Focal Point
- Foodmosphere
- Grage City Mall
- Jwalk Mall
- Lagoon Avenue Bekasi
- Metro Indah Mall
- Miko Mall
- Plaza Balikpapan
- PTC Mall
- Sadang Terminal Square
- Slipi Jaya
- Teras Kota
- Transmart Cempaka Putih
- Transmart Graha Bintaro
- Transmart Mataram
- Transmart Palembang
- Transmart Pekanbaru
- Transmart Solo
- Vivo Sentul
Bukan Cuma Cerita, Film Sukses Juga Tergantung Loyalitas Penonton
Pembuatan sebuah film memakan waktu dan uang yang nggak sedikit. Mulai dari biaya sewa, izin, hingga tanggung jawab terhadap pendanaan investor dan iklan. Pastinya, semua kru dan pihak yang terlibat pengin film garapan mereka sukses di pasaran.
Belajar dari film Business Proposal, sayangnya, kesuksesan film nggak cuma bergantung pada sinematografi, kualitas cerita, dan akting pemainnya saja, tapi juga loyalitas penonton.Jika loyalitas penonton dibangun sejak masa produksi, misalnya lewat sneak peak atau interaksi asik yang rendah diri dan mampu menciptakan keterikatan emosional, pasti deh, film itu bakal booming dan jadi omongan publik dalam nada positif. Menurutmu gimana?
Belajar dari Film Business Proposal, Strategi Promosi Itu Penting!
Kesuksesan sebuah film nggak cuma ditentukan dari kualitas produksi, tapi juga loyalitas penonton. Film Business Proposal Indonesia jadi contoh gimana strategi promosi & interaksi dengan publik bisa mempengaruhi performa box office.
🔥 Mau tahu lebih banyak soal bisnis, investasi, dan finansial? Cek Tuwaga buat dapetin insight seputar industri hiburan, finansial, dan strategi cuan lainnya! 🚀💰